Minggu, 04 November 2012

Artikel Tentang Memotivasi Karyawan dan Membangun Tim yang Mandiri

    Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tidak terlepas dari adanya sebuah kerja sama yang dilakukan oleh pribadi maupun kelompok guna mencapai sasaran yang diinginkan. Tanpa kerja sama, sebuah pekerjaan sulit diatasi atau membutuhkan waktu yang lama. Secara etika, kerja sama dapat memperingan pekerjaan yang berat. Maka jangan heran jika kita seringkali melihat, mendengar dan menemui adanya team work yang khusus menangani sebuah pekerjaan (proyek) di bidang apapun, baik di perusahaan, instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), maupun di tempat lain. Biasanya team work ini mengedepankan prinsip kapabilitas, profesionalisme dan nuansa kebersamaan.Setiap individu harus diberikan kesempatan dan keleluasaan menumbuhkan kemampuannya sendiri, dan kemampuan itulah yang disatukan menjadi sebuah kekuatan tim dalam menjalankan peranannya. Sebaliknya, dalam mencapai puncak tertinggi dan keberhasilan tidak mungkin bisa dicapai hanya karena kerja keras seseorang saja. Bagaimanapun tinggi dan supernya kemampuan seorang pemimpin atau anggotanya, tetap saja ia membutuhkan bantuan dari yang lainnya, agar ia mampu mengerahkan segala potensi yang dimiliki tim semaksimal mungkin. Berarti, sebuah tim itu harus saling membutuhkan dan pergerakannya merupakan hasil kerja sama seluruh unsur yang ada di dalamnya.
    Membangun tim yang kuat tidaklah mudah, tapi juga tidak sesulit itu. Tergantung bagaimana tim itu digerakkan—tentu melalui sebuah seni menggerakkan tim. Dari berbagai catatan dan pengalaman kita, terdapat sebuah tim yang tidak mencapai sasaran. Bahkan, tidak sedikit tim mengalami konflik internal dan berakhir perpecahan. Guna mencapai tim yang ideal dimulai dari membangun sinergi dan manajemen tim. Langkah ini lebih efektif diterapkan dalam memperoleh tim yang kuat.

Artikel Tentang Memproduksi Barang dan Jasa Kelas Dunia

Bagi orang awam, yang dimaksud dengan kegiatan produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang. Misalnya, kegiatan membuat kursi, membuat baju, atau merakit mobil. Pengertian tersebut sebenarnya tidak salah, hanya saja kurang lengkap. Selain menghasilkan barang atau jasa, kegiatan produksi juga harus menambah manfaat atau nilai guna suatu barang dan jasa. Dengan demikian, produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang dan jasa. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Untuk mendapatkan definisi produksi yang lebih lengkap, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
- Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan.
- Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
- Perusahaan mengombinasikan seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa.
- Barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Artikel Tentang Mengadaptasi Organisasi pada Pasar Sekarang

Berbagai uraian (strands) umum tentang teori organisasi menunjukan bahwa literatur tentang organisasi pembelajar lebih berfokus kepada pembahasan tentang situasi perubahan dan pengembangan (Doz and Prahalad, 1991). Adapun yang didiskusikan oleh teori organisasi pada umumnya adalah tentang lingkungan sekitar atau adaptasi organisasi. Uraian dalam literatur teori organisasi lasimnya dimulai dari perspektif yang statis dan secara empirik tidak bermaksud memberikan pemahaman bahwa organisasi dalam prosesnya bersifat pembelajar, berubah dan berkembang, kecuali walaupun tidak secara menyeluruh dibahas oleh para teoritisi institusional. Scott (1987), menyatakan proses pembelajaran tersebut terjadi karena dilakukannya proses penyesuaian institusional pada organisasi karena adanya tekanan lingkungan. Hal ini terjadi karena hanya penganut (schoolars) organisasi pembelajar yang melihat bahwa pada konteks organisasi, proses belajar dan berkembang merupakan sesuatu yang sifatnya sangat individual dan diperlukan dalam organisasi. Sedangkan pembahasan dalam teori lainnya menganggap proses belajar merupakan bagian organisasi tetapi tidak dibahas tuntas pada teori mereka.

Artikel Tentang Manajemen Kepemimpinan dan Pemberdayaan Karyawan

Model kepemimpinan yang berorientasi pada pemberdayaan, di mana karyawan diberi kebebasan berpikir dan bertindak, selama ini sering dianggap lebih efektif. Dibandingkan, dengan tipe kepemimpinan tradisional yang bersifat mengatur dan memerintah. Tapi, menurut sebuah tim peneliti di Amerika, pemberdayaan ternyata tidak selalu tepat.
Dalam situasi tertentu –yakni dalam situasi bisnis kewirausahaan yang berkembang pesat- kepemimpinan bergaya komando justru bisa lebih efektif. Demikian pendapat Dr. Keith M. Hmieleski dan Dr. Michael D. Ensley dari Neeley School of Business pada Texas Christian University.
“Gaya kepemimpinan yang bersifat memberi pemberdayaan apalagi tanpa monotoring dan kontrol yang konsisten dirasakan semakin tidak cocok dengan adanya petualangan-pertualangan baru dengan tim yang anggotanya beragam, dalam lingkungan-lingkungan yang dinamis,” kata Dr Hmieleski yang menjabat sebagai asisten profesor jurusan manajemen tersebut.
Hmieleski dan tim pendukungnya dari Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, New York menjelaskan kenapa bisa demikian. Menurut mereka, hal itu karena orang dengan beragam latar belakang, pola pikir dan perilaku yang berbeda, membutuhkan waktu lama untuk mencapai konsensus atas tujuan bersama dalam lingkungan bisnis yang menghendaki aksi cepat, apalagi ada agenda-agenda pribadi untuk menonjolkan diri.

Artikel Tentang Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan.

Artikel Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Bisnis (Business Leadership) yang dinamis dan efektif membedakan organisasi yang sukses dengan yang tidak. Menurut Peter F. Drucker, manajer sebagai business leader adalah sumber daya yang paling langka dari sebuah organisasi bisnis. Organisasi bisnis selalu mencari business leader yang efektif, jadi yang kita cari adalah orang-orang langka yang dapat berperan sebagai leader pada lingkungan kita dan dapat menyelesaikan tugasnya secara efektif.
Para penulis Leadership setuju bahwa definisi Leadership adalah proses mempengaruhi aktivitas dari seseorang atau kelompok didalam upaya mencapai tujuan pada situasi tertentu. Sehingga proses kepemimpinan merupakan fungsi dari L;leader, F;follower dan S;variabel situasional lain.
J adi, setiap kali seseorang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, orang tersebut adalah seseorang yang berpotensi menjadi leader dan orang yang akan dipengaruhi berpotensi menjadi pengikut (follower) , tidak perduli apakah orang (pengikut) tersebut adalah atasan, partner, teman, relasi ataupun kelompok.
Leadership adalah membuat sesuatu yang kita percayai terjadi. Esensi leadership adalah ‘seseorang melihat kebutuhan untuk bertindak, percaya akan apa yang ia kerjakan, menginspirasi yang lain dan pada akhirnya dapat merubah dunia’. Tugas seorang leader adalah mengambil apa yang dipercayainya; sesuatu yang mengalir keluar dari nilai-nilai inti dirinya, dan membuatnya menjadi kenyataan.
Manajer yang sukses memiliki cara untuk melihat kemana ia (dan organisasinya) akan pergi dan bagaimana mencapainya. Artinya, manajer harus memiliki ide, sebuah kerangka kerja dan sikap mental. Tanggung jawab manajer dijajaran atas adalah menciptakan visi untuk organisasinya, mengartikulasikan visi tersebut menjadi sebuah strategi yang lengkap, sistem manajemen yang solid dan menginformasikan sumber daya yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai hasil.

Artikel Mengenai Penampilan Perilaku Etis dan Tanggung Jawab Sosial

 Ketika entrepreneur memulai bisnis, is harus menyusun organisasi yang akan dikelolanya. Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi, jika tujuan yang ditetapkan ingin dicapai secara efektif dan efisien, maka entrepreneur harus menerapkan konsep manajemen. manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan eflsien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Jadi organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang erat. (Robbins dan Coulter, 2007).
   Berdasarkan sifatnya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal ,dan informal. Organisasi formal menggambarkan interaksi otoritas yang tegas dan hubungan struktural dalam suatu organisasi. Hal ini digambarkan ke dalam struktur organisasi yang mendeskripsikan posisi dan tanggung jawab pekerjaannya. Organisasi informal menggambarkan interaksi dan hubungan antar pekerja, yang membentuk suatu pola yang tidak resmi diciptakan dan diatur oleh manajemen.
   Dengan konsep manajemennya, entrepreneur menciptakan organisasi formal, tetapi entrepreneur juga harus menyadari bahwa selalu ada organisasi informal yang dapat memiliki sifat positif atau negatif. Nilai positif akan berperan dalam pencapaian tujuan organisasi. Entrepreneur harus mengelola nilai-nilai yang dalam organisasi informal sehingga tidak merugikan organisasi secara keseluruhan.

Artikel Pengelolaan Dalam Lingkungan Bisnis Dinamis : Mengambil Risiko Dan Menghasilkan Laba

pada saat ini  era dimana semakin dinamisnya lingkungan bisnis dan keuangan,
maka, kebutuhan terhadap sistem pengelolaan kinerja yang dinamis otomatis juga menjadi kebutuhan. Sebuah framework sistem pengelolaan kinerja seharusnya merupakan sistem yang dinamis yang mampu beradaptasi secara fleksible terhadap perubahan lingkunganbisnis.Tujuannya adalah untuk membangun sebuah sistem pengukuran kinerja baru yang bersifat dinamis terhadap perubahan bisnis. Penelitian tersebut mengevaluasi sistem pengukuran kinerja berdasarkan pada faktor tipe pengukuran,aspek, dan dimensinya. Faktor-faktor tersebut adalah finansial, Customer, keterkaitan terhadap produk atau prose, kompetitor, sumber daya , fleksibiltas,strategi.
Lingkungan yangdinamis harus memiliki karakteristik artibut sebagai berikut:

1. Harus mampu memberikan gambaran bisnis yang seimbang (balanced).
2. Mampu memberikan pandangan yang ringkas terhadap kinerja organisasi.
3. Harus multidimensional
4. Komprehensif
5. Mampu menyediakan integrasi secara vertikal maupun horizontal
6. Teringrasi dengan proses-proses bisnis
7. Mampu mengukur hasil serta pemicu kinerja.
8. Merupakan sistem yang dinamis
9. Mampu memperkaya pembelajaran & pertumbuhan
10. Harus konsisten dengan teknik-teknik manajemen dan prakarsa-prakarsa penyempurnaannya.
11. Harus lebih bisa dianggap lebih berpotensi
12. Harus proaktif atau menjemput bola dalam istilah sekarang

Sabtu, 03 November 2012

Memotivasi Karyawan dan Membangun Tim yang Mandiri

Pentingnya Memotivasi
Orang-orang bersedia bekerja dan bekerja keras, apabila mereka merasa bahwa pekerjaan mereka menghasilkan perbedaan yang dihargai. Orang-orang termotivasi oleh berbagai hal, seperti pengakuan, prestasi dan status. Penghargaan interistik adalah keputusan pribadi yang anda rasakan ketika anda bekerja dengan baik dan mencapai tujuan. Penghargaan eksteristik adalah suatu hal yang diberikan pada anda oleh orang lain sebagai pengakuan atas pekerjaan yang baik.
·         Frederick Taylor: Bapak Manajemen Ilmiah
Cara untuk meningkatkan produktivitasnya pikir taylor adalah untuk secara ilmiah mempelajari cara yang paling efisien untuk melakukan hal-hal, menentukan satu cara terbaik untuk mengerjakan tiap tugas, dan kemudian mengajari orang-orang metode itu. Ini menjadi dikenal sebagai manajemen ilmiah. Studi gerakan waktu yang dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap tugas. Prinsip ekonomi gerakan teori yang dikembangkan oleh frank dan lilian gibreth bahwa setiap pekerjaan dapat dipecah menjadi serangkaian gerakan dasar. 
·         Elton Mayo Dan Studi Hawthorne
Penemuan para peneliti memulai perubahan yang mendalam dalam pemikiran manajemen yang memiliki akibat sampai saat ini. Berikut adalah kesimpulan mereka :
a.  Para pekerja di ruang pengujian menganggap diri mereka sebagai sekelompok sosial.
b.  Para pekerja terlibat dalam perencanaan eksperimen.
c.  Tidak peduli seperti apa kondisi fisiknya para pekerja menikmati suasana ruang spesial mereka dan bayaran tambahan yang mereka dapat untuk produktivitas lebih.
Sekarang peneliti menggunakan istilah efek Hawthone untuk merujuk kecenderungan orang-orang untuk berperilaku secara berbeda ketika mereka mangetahui mereka sedang dipelajari. 
·         Motivasi dan Hierarki Kebutuhan Maslow
Hierarki kebutuhan maslow teori memotivasi yang didasarkan pada kebutuhan manusia yang belum dipenuhi dari kebutuhan fisiologisnya dasar sampai kebutuhan keamanan, sosial, dan harga diri sampai kebutuhan aktualisasi diri. 
·         Faktor-faktor yang Memotivasi dari Herzberk
Faktor-faktor yang paling penting adalah sebagai berikut :
      1.  Rasa pencapaian.
      2.  Pengakuan yang didapat.
      3.  Minat dalam pekerjaan itu sendiri. 
      4.  Peluang untuk pertumbuhan.
      5.  Peluang untuk kemajuan.
      6.  Pentingnya tanggung jawab.
      7.  Hubungan kawan sebaya dan kelompok.
      8.  Bayaran.
      9.  Keadilan penyelia.
      10. Kebijaksanaan dan peraturan perusahaan.
      11. Status. 
      12. Keamanan pekerjaan.
      13. Keramahan penyelia.
      14. Kondisi bekerja.
Kesimpulan dari studi Herzberg tersebut adalah bahwa faktor-faktor tertentu, yang disebut motivator, memang membuat para karyawan menjadi lebih produktif dan memberi mereka banyak kepuasan.
Herzberg menyebut elemen-elemen lain dari pekerjaan sebagai faktor higiene atau faktor pemeliharaan.
·         Menerapkan Teori Herzberg
Motivator
Faktor higiene (pemeliharaan)
(Faktor-faktor dapat digunakan untuk memotivasi para pekerja)



Pekerjaan itu sendiri
 
Pencapaian
Pengakuan
Tanggung jawab



Pertumbuhan dan kemajuan
(Faktor ini dapat menyebabkan ketidakpuasan, tetapi mengubah faktor-faktor itu hanya akan memberikan sedikit efek motivasional)
Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan
Pengawasan
Kondisi bekerja
Hubungan antarperseorangan (Rekan kerja)
Gaji, status, dan keamanan pekerjaan
·         Pengayaan Pekerjaan
Pengayaan pekerjaan adalah strategi motivasional yang menekankan pemotivasian pekerja melalui pekerjaan itu sendiri.
Mereka yang mendukung pengayaan pekerjaan percaya bahwa lima karakteristik pekerjaan penting dalam memengaruhi motivasi dan kinerja individual :
     a.  Variasi keterampilan.
     b.  Identitas tugas.
     c.  Arti tugas.
     d.  Otonomi.
     e.  Umpan balik.

Supaya pemberdayaan menjadi motivator yang nyata, manajemen harus mengikuti 3 langkah berikut :
1.  Mencari tau apa yang dianggap orang-orang sebagai masalah didalam organisasi.
2.  Membiarkan mereka merancang solusi.
3.  Jangan menghalangi dam membiarkan mereka melaksanakan solusi tersebut.
·          Teori Penentuan Tujuan dan Manajemen Menurut Objektif
Teori penentuan tujuan didasarkan pada pemikiran bahwa penentuan tujuan yang ambisius, tetapi dapat dicapai dapat memotivasi pekerja dan meningkatkan kinerja apabila tujuan diterima, disertai umpan balik dengan kondisi organisasional. Disebut manajemen menurut objektif ini adalah sistem implementasi dan penentuan tujuan yang melibatkan siklus diskusi, tinjauan, dan evaluasi objektif diantara manajer tingkat puncak dan menengah, penyelia, dan karyawan. 
·         Memenuhi Harapan Karyawan: Teori Harapan
Teori harapan menurut Victor Vroom bahwa jumlah usaha yang digunakan para karyawan belum dalam tugas tertentu bergantung pada harapan mereka akan hasil. Peneliti David nedler, edward Lawler mengubah teori Vroom dan mengusulkan para manajer sebaiknya megikuti lima langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan :
1.  Menentukan penghargaan yang dihargai oleh karyawan.
2.  Menentukan kinerja yang diinginkan setiap karyawan.
3.  Memastikan bahwa standar kinerja dapat dicapai.
4.  Menjamin penghargaan terikat dengan kinerja.
5.  Yakin bahwa penghargaan dianggap memadai.
·         Menguatkan Kinerja Karyawan: Teori Penguatan
Teori penguatan didasarkan pada pemikiran bahwa penguat positif dan negatif memotivasi seseorang untuk berperilaku dalam cara-cara tertentu.
·         Memperlakukan keryawan dengan adil: teori keadilan
Teori keadilan berhubungan dengan pernyataan “apabila saya melakukan pekerjaan yang baik, akankah itu berharga?” dan “apa yang adil?” ini berkaitan dengan presepsi keadilan dan bagaimana presepsi tersebut mempengaruhi kesediaan karyawan untuk bekerja.
·         Membangun kerjasama tim melalui komunikasi terbuka
Prosedur untuk mendorong komunikasi terbuka meliputi hal-hal berikut ini :
1)  Menciptakan kultur organisasional yang menghargai sikap mendengarkan.
2)  Melatih para penyelia dan manajer untuk mendengarkan.
3)  Meniadakan penghalang untuk komunikasi terbuka.
4)  Secara aktif melakukan upaya untuk memfasilitasi komunikasi.
·         Motivasi di Masa Depan
Motivasi tidak harus sulit. Motivasi dimulai dengan pengakuan bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan baik. Anda dapat memberi tahu mereka yang melakukan pekerjaan sedemikian rupa, sehingga anda menghargainya-terutama apabila anda membuat pernyataan ini di depan orang lain. 

Memproduksi Barang dan Jasa Kelas Dunia

 Apa yang Telah Dilakukan Para Pemaknufaktur untuk Menjadi Lebih Kompetitif  ?
 Contohnya saja negara Amerika untuk mendapatkan kembali daya kompetitif, mereka   menekankan langkah-langkah berikut ini.
1.  Berfokus pada pelanggan.
2.  Mempertahankan hubungan erat dengan pemasok dan perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
3.  Mempraktikkan pengembangan yang kontinu.
4.  Berfokus pada kualitas.
5.  Menghemat biaya melalui seleksi setempat.
6.  Mengandalkan internet untuk menyatukan perusahaan-perusahaan.
7.  Mengandalkan internet untuk menyatukan perusahaan-perusahaan.
8.  Menggunakan teknik produksi yang terbaru, seperti perencanaan sumber perusahaan, manufaktur yang diintegrasi dengan komputer, manufaktur yang fleksibel, dan manufaktur yang ramping.

·         Dari Produksi ke Manajemen Operasi
Produksi adalah pembuatan barang dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi: tanah, tenaga kerja, modal kewirausahaan, dan pengetahuan. Menurut sejarah, produksi telah dihubungkan dengan manufaktur, tetapi sifat bisnis telah berubah secara signifikan dalam kurang lebih 20 tahun terakhir. Sektor jasa termasuk layanan internet telah berkembang secara dramatis. Manajemen produksi merupakan istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan semua aktivitas yang dilakukan manajer untuk membantu perusahaan mereka menghasilkan barang.  
·         Manajemen Operasi Sektor Jasa
Sebagaian besar dari kita telah dikondisikan untuk memikirkan manajemen operasi dalam sektor manufaktur. Marilah kita melihat kehidupan seorang manajer operasi dalam sektor jasa untuk melihat apa yang diminta. Manajemen dalam industri jasa menyangkut dalam menciptakan pengalaman yang bagus bagi mereka yang menggunakan layanan ini. Mengetahui kebutuha pelanggan dan memenuhi kebutuhan tersebut adalah 2 hal yang berbeda. Itulah mengapa manajemen operasi begitu penting: ini adalah fase implimentasi manajemen.
·         Proses Produksi
Pengetahuan dan pengalaman telah mengajari anda banyak hal tentang apa yang perlu anda ketahui tentang proses produksi. Produksi menambahkan nilai, atau kegunaan, pada bahan atau proses. Form utility adalah nilai yang ditambahkan dengan pembuatan barang dan jasa yang sudah jadi, seperti nilai yang ditambahkan dengan menggunakan silikon dan membuat chip komputer atau menggabungkan layanan untuk menciptakan paket liburan. Ada dua istilah produksi yaitu; proses dan perakitan. Manufaktur proses adalah secara fisik dan kimiawi mengubah bahan. Sebagai contoh, merebus secara fisik mengubah telur. Proses perakitan bagian proses produksi yang menyatukan komponen-komponen. Proses berkelanjutan proses produksi dimana produksi yang lama berjalan dan menghasilkan barang jadi berkali-kali. Proses sebentar-sebentar proses produksi dimana jumlah produksi sedikit dan mesin sering diubah untuk membuat produk-produk yang berbeda.
·         Kebutuhan Untuk Meningkatkan Teknik Produksi Dan Menghemat Biaya
Tujuan utama dari manufaktur dan manajemen operasi adalah untuk menyediakan produk-produk dan jasa berkualitas tinggi secara instan sebagai respons terhadap permintaan pelanggan. Beberapa perkembangan besar telah secara radikal mengubah proses produksi di Amerika Serikat contohnya, menjadikan perusahaan-perusahaan AS lebih kompetitif :
a.  Manufaktur dan desain yang dibantu dengan komputer.
b.  Manufaktur yang fleksibel.
c.  Manufaktur yang ramping.
d.  Penyesuaian massa.

·         Manufaktur dan Desain yang Dibantu dengan Komputer
Desain yang dibantu dengan komputer merupakan penggunaan komputer dalam manufaktur produk. Manufaktur yang dibantu dengan komputer adalah penggunaan komputer dalam manufaktur produk. Sedangkan manufaktur yang diintegrasi oleh komputer merupakan penyatuan desain yang dibantu dengan komputer dengan manufaktur yang dibantu dengan komputer.
·         Perencanaan Manajemen Operasi
Perencanaan manajemen operasi melibatkan banyak isu yang sama, baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa. Isu-isu ini meliputi lokasi fasilitas, tata ruang fasilitas, perencanaan persyaratan bahan, pembelian, pengendalian inventaris, dan kontrol kualitas. Sumbernya dapat berbeda tetapi tetap isu-isunya sama.
Kontrol Kualitas 
Quality adalah secara konsisten memproduksi apa yang diinginkan pelanggan sementara mengurangi kesalahan sebelum dan setelah pengiriman ke pelanggan.
Produk diselesaikan dan kemudian diuji. Ini mengakibatkan beberapa masalah :
  1. Ada kebutuhan untuk menginspeksi pekerjaan orang lain.
  2. Apabila ditemukan kesalahan,seseorang harus membetulkan kesalahan atau membatalkan produk tersebut. 
  3. Apabia pelanggan menemukan kesalahan, ia dapat merasa tidak puas dan bahkan dapat membeli dari orang lain setelahnya.   
·         Standar ISO 9000 dan ISO 14000
Iso merupakan (International Organization for Standardization) adalh federasi badan standar nasional lingkup dunia lebih dari 140 negara yang menentukan ukuran global untuk kualitas produk individual. ISO 9000 adalah nama umum yang diberikan untuk manajemen yang berkualitas dan standar yang terjamin. ISO 14000 adalah koreksi praktik terbaik untuk mengatur pengaruh organisasi terhadap lingkungan. 
·         Prosedur Kendali: Pert dan Bagan Gantt
Evaluasi program dan teknik tinjauan atau PERT, pengguna PERT menganalisis tugas yang terlibat dalam menyelesaikan proyek tertentu, memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, dan mengidentifikasi waktu minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek. Jalan peting adalah urutan tugas yang membutuhkan waktu penyelesaian terlama. Bagan Gantt adalah sebuah grafik batang yang dengan jelas menunjukkan proses yang sedang dikerjakan dan seberapa banyak yang telah diselesaikan dalam waktu tertentu.

Mengadaptasi Organisasi pada Pasar Sekarang

Membangun Organisasi dari Bawah ke Atas
Tanpa memperhatikan ukuran bisnis, prinsip-prinsip organisasi kurang lebih adalah sama. Salah satu langkah pertama adalah mengorganisasi bisnis. Organisasi atau strukturisasi dimulai dengan menentukan pekerjaan apa yang perlu dilakukan dan kemudian membagi tugas. 
 
Organisasi Yang Berubah-ubah
Sebelumnya, sejarah bisnis belumpernah mengalami begitu banyak perubahan yang dikenal dengan begitu cepat: terkadang dengan terlalu cepat. Hal yang sama untuk banyak bisnis adalah perubahan dalam harapan para pelanggan. Saat ini, konsumen mengharapkan produk kualitas tinggi dan layanan yang ramah dan cepat dengan harga yang layak. Kemudian, manajemen perubahan menjadi fungsi manajerial yang sangat penting. Itu terkadang mencakup perubahan dari seluruh struktur organisasi. 
 
·     Perkembangan Desain Organisasi
Sampai abad ke-21 sebagaian besar bisnis berukuran lebih kecil, proses produksi barang relatif sederhana dan organisasi para pekerja cukup mudah. Mengorganisasi para pekerja masih tidak terlalu sulit disebagaian besar perusahaan kecil, seperti layanan pemotongan rumput atau toko kecil yang membuat kapal-kapal sesuai pemesanan. Pertumbuhan bisnis menyababkan apa yang disebut skala ekonomi. Istilah tersebut merujuk fakta bahwa perusahaan dapat megurangi biaya produksi apa bila mereka dapat membeli barang mentah atau barang mentah dalam jumlah besar; biaya rata-rata menurun ketika produksi meningkat. 
 
·     Prinsip-prinsip Organisasi Fayol
Fayol memperkenalkan prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut :
a)    Kesatuan Perintah.
b)    Hierarki otoritas.
c)    Divisi tenaga kerja.
d)    Subordinasi kepentingan individual dengan kepentingan umum.
e)    Otoritas.
f)     Tingkat sentralisasi.
g)    Saluran komunikasi yang jelas.
h)    Tata tertib.
i)     Keadilan.
j)     Esprit de corps.
    Pelajaran manajemen diperguruan tinggi diseluruh dunia memikirkan prinsip-prinsip ini menjadi sama dengan konsep manajemen.
 
Prinsip-prinsip Organisasi Weber mirip juga dengan prinsip-prinsip fayol, selain itu Weber menekankan :
a)    Deskripsi pekerjaan.
b)    Peraturan tertulis, garis pedoman keputusan, dan catatan yang konsisten.
c)    Prosedur, peraturan dan kenijaksanaan yang konsisten.
d)    Promosi dan susunan kepegawaian yang didasarkan pada kualifikasi.

·         Mengubah Prinsip Menjadi Rancangan Organisasi
Mengikuti konsep para teoritikus, seperti fayol dan weber, para manajeer pada akhir tahun 1990an memulai merancang organisasi sedemikian rupa, sehingga para manajer bisa mengendalikan para pekerja. Banyak perusahaan yang masih diorganisasikan seperti itu dengan segala hal yang telah ditentukan dalam sebuah hierarki. Hierarki adalah sistem yang menempatkan satu orang berada dipuncak organisasi dan ada susunan yang bertingkat atau berurutan dari atas kebawah menuju para manajer dan orang lain yang bertanggung jawab kepada orang itu.
Rantai komando adalah garis otoritas yang bergerak dari atas hierarki menuju tingkat yang terendah.
Birokrasi menjadi istilah yang digunakan untuk sebuah organisasi yang memiliki banyak lapisan manajer yang menentukan peraturan dan mengawasi semua keputusan.
 
·         Isu-isu Yang Terlibat Dalam Strukturisasi Organisasi
Ketika merancang organisasi yang responsif, perusahaan harus berhadapan dengan beberapa isu organisasional yaitu :
a.     Sentralisasi versus detrasentralisasi.
b.     Rentang kendali.
c.     Struktur organisasi yang tinggi versus datar.
d.     Departementalisasi.
 
Otoritas yang tersentralisasi muncul ketika otoritas pengambilan keputusan dipertahankan di tingkat manajemen puncak di markas besar perusahaan.
Otoritas yang terdesentralisasi muncul ketika otoritas pengambilan keputusan didelegasikan ke paa manajer tingkat lebih rendah dan para karyawan lebih familier dengan kondisi lokal ketimbang manajemen markas besar. 
 
·          Model-model Organisasi
Setelah kita mengeksplorasi isu-isu dasar design organisasi, kita dapat secara mendalam mengeksplorasi berbagai cara untuk menyusun sebuah organisasi. Kita akan mengamati empat model :
a.   Organisasi jalur.
b.   Organisasi jalur dan staf.
c.    Organisasi gaya matriks.
d.   Tim-tim mandiri lintas fungsional.

·         Mengatur Interaksi Antarperusahaan
Jejaring adalah menggunakan teknologi komunikasi dan cara lain untuk menghubungkan organisasi-organisasi dan memungkinkan mereka untuk bersama –sama mencapai objektif umum. Real time berarti saat sekarang atau waktu aktual saat sesuatu terjadi. Data internet tersedia dalam real time karena data tersebut dikirimkan secara instan ke berbagai rekan organisasional ketika data tersebut dikembangkan atau dikumpulkan. Efek internet adalah sebuah konsep yang agak baru yang disebut transpalasi. Transpalasi ketika sebuah perusahaan begitu terbuka pada perusahaan lain yang bekerja dengannya, sehingga penghalang yang terjadinya solid diantara mereka menjadi tembus pandang dan informasi elektronik dibagikan seolah perusahaan-perusahaan tersebut adalah satu perusahaan.
Korporasi virtual adalah jaringan organisasi temporal yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang dapat digantikan yang bergabung dan pergi sesuai kebutuhan.
 
·         Benchmarking dan Kompetensi Inti
Benchmarking melibatkan membandingkan praktik, proses, dan produk sebuah organisasi dengan praktik, proses, dan produk organisasi terbaik dunia. Kompetensi inti adalh fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh organisasi tersebut dengan sama baiknya dengan atau dengan lebih baik ketimbang organisasi lain didunia. 
 
·         Beradaptasi Terhadap Perubahan
Setelah anda menyusun sebuah organisasi, anda harus mempersiapkan diri untuk meyesuaikan struktur itu dengan perubahan-perubahan dipasar. Perusahaan-perusahaan tradisional terbiasa untuk beroperasi dalam cara-cara tradisional. Cara seperti ini tidak layak lagi. Akan tetapi, perubahan itu sulit untuk dilakukan. Apabila anda memiliki fasilitas yang lama yang lagi tidak efisien, anda akan membuangnya. Anda mungkin mengurangi angkatan kerja anda untuk menekan biaya. Beberapa perusahaan telah disebut dalam literatur bisnis sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan dalam menemukan kembali diri mereka sebagai respons terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan yang kompetitif. Restrukturisasi mendesain ulang sebuah organisasi, sehingga dapat secara lebih efektif dan efisien melayani pelanggannya. Organisasi yang terbaik, organisasi yang menempatkan orang-orang yang dihubungi diatas dan CEO dibawah bagan organisasi.
 
·         Restrukturisasi untuk Pemberdayaan
Adalah mendesain ulang sebuah organisasi, sehingga dapat secara lebih efektif dan efisien dalam melayani pelanggannya.
·         Berfokus pada Pelanggan
Tidak peduli model organisasional yang anda pilih atau seberapa banyak anda memeperdayakan karyawan-karyawan anda, rahasia untuk perubahan organisasi yang berhasil adalah berfokus pada pelanggan dan memberi mereka apa yang mereka inginkan.
·         Menciptakan Kultur Organisasional yang Berorientasi pada Perubahan
Kultur organisasional dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai yang dimiliki secara luas didalam organisasi yang memberikan kesatuan dan kooperasi untuk mencapai tujuan umum.
·         Organisasi Informal
Organisasi formal yang merupakan struktur yang terperinci jalur-jalur tanggung jawab, otoritas, dan posisi. Sedangkan organisasi informal merupakan sistem hubungan yang berkembang secara spontan ketika para karyawan bertemu dan membentuk pusat kekuatan.